Rabu, 31 Januari 2007

Taman Cinta

Selamat datang di Kumpulan Puisi, pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Syair Kekasih, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Taman Cinta, selamat membacanya...

Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan
di atas taman yang indah ini.
Lihatlah hangatnya mentari sore
mengintip di balik tirai mega.

Benarlah ungkapan bahwa alam ini diciptakannya
bagi kita yang hidup di dunia.
Dua insan yang mabuk anggur cinta
melihatmu titisan sukma dewa asmara.

Letupan gelora birahi membakar jagat semesta.
Samudera tertinggi badai sunaminya.
Dan aku adalah penguasa lautan itu.
Mabuk di samudera alkohol cinta
menciptakan pandangan
yang indah mempesona.

Demikian puisi dari saya yang berjudul Taman Cinta yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Selasa, 30 Januari 2007

Syair Kekasih

Selamat datang di Kumpulan Puisi, pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Menjelma Puisi, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Syair Kekasih, selamat membacanya...

Kekasih…
Laksana cermin dalam resonansi jiwa
Yang menggetarkan palung hati hingga keraga
Dan menghantarkan kehangatan bara
dari bekunya hati sang kelana

kekasih…
kesetiaan agung pada dera kerinduan
laksana pantai menanti ombak dalam pelukan
yang teredam pada dalamnya kebisuan

kekasih…
seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
pucuk-pucuk kasihmu tak juga meredup
mencumbui lautan sukma yang kuyup
dalam serenade desiran angin sayup

kekasih…
karang-karang kesabaran yang tumbuh di lubuk kalbu
meleburkan kebimbangan sang peragu
saat luka kuburkan semburat hasrat perindu
dari kelam kelabu cerita lalu

kekasih…
butiran hujan yang jatuh selayak mutiara
terbungkus rapi dalam kado asa
untuk kau buka jika saatnya tiba
andai mampu kusibak jendela masa

kekasih…
sanjung puji dalam serambi janji
terucap lugas pada paras sejati
demi ikrar atas cinta suci
rekatkan dua hati yang terpatri

Demikian puisi dari saya yang berjudul Syair Kekasih yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Senin, 29 Januari 2007

Menjelma Puisi

Selamat datang di Kumpulan Puisi, pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Kasih,.., kali ini saya akan menulis puisi berjudul Menjelma Puisi, selamat membacanya...

Bertemu denganmu
sirnalah rasa sedih yang menggantung di tiang hari
rasa cemas telah berlalu kemarin
dan ia tidaklah abadi.

Dalam puisi aku mengajakmu ke taman yang indah
menu istimewa dan dahaga yang terlena
rasa cinta adalah obat yang istimewa
engkau di sana adalah dekat di jiwa

Ketundukan pada cinta merupakan nikmat sederhana
hingga kutukan zionis dan azab izrail luruh juga
tiada hujan dan bencana yang dapat menjatuhkannya
O, munajat arbain menjadi obat yang istimewa

Demikian puisi dari saya yang berjudul Menjelma Puisi yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Minggu, 28 Januari 2007

Kasih,..

Selamat datang di Kumpulan Puisi, pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Setahun Kita Bersama, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Kasih,.., selamat membacanya...

slalu setia dan menantimu
slalu sayang dan mencinta dirimu
slalu rindu dan menanti dirimu

bayanganmu melintas
menghiasi kalbu dan batinku
menyayat jiwa dan raga
bertaburan di langit hatiku.

Demikian puisi dari saya yang berjudul Kasih,.. yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Sabtu, 27 Januari 2007

Setahun Kita Bersama

Selamat datang di Kumpulan Puisi, pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Selamanya Kita Bersama, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Setahun Kita Bersama, selamat membacanya...

Tak terasa waktu terus berjalan
Dan tak akan pernah berhenti
Kusadari hidup ini tak akan indah
Bila aku tak bersamamu

Namun bila waktu berhenti mengikuti langkahku
Dan mentari berhenti menghangatkan tubuhku
Kuharap kau tetap hadir dalam jiwaku
Memberikan kekuatan dalam setiap langkahku
Menerangi seluruh ruang hatiku

Meskipun baru setahun cinta kita
Serasa cinta ini semakin kuat
Serasa cinta ini semakin melekat
Dan tak ingin untuk dipisah

Ku penuh harap……
Cinta ini tak punya masa batas
Ku penuh harap…..
Cinta ini kan terus ada
Abadi untuk selama - lamanya

Demikian puisi dari saya yang berjudul Setahun Kita Bersama yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Jumat, 26 Januari 2007

Selamanya Kita Bersama

Selamat datang di Kumpulan Puisi, pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Cintamu Bagaikan Candu, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Selamanya Kita Bersama, selamat membacanya...

Kutersesat menuju hatimu
Beri aku jalan yang indah bersamamu
Ijinkan ku lepaskan penatku
Sejenak dipelukmu……

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaanku dan perasaanmu
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya……

Selamanya kita bersama……
Menyatukan hati dan jiwa kita
Menyatukan rasa dan asa kita
Menyatukan langkah dan hasrat kita

Demikian puisi dari saya yang berjudul Selamanya Kita Bersama yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Kamis, 25 Januari 2007

Cintamu Bagaikan Candu

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Khabarkan Padanya, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Cintamu Bagaikan Candu, selamat membacanya...

Ku harap kau tak pernah berubah
Selalu mencintaiku seperti aku mencintamu
Badaipun akan ketumpuh
Dan bintang dilangit pun akan kuraih
Demi cintamu hanya untukku

Cintamu sudah bagaikan candu
Aku selalu ketergantungan cintamu
Aku selalu ingin ada disampingmu
Aku jadi kaku dan bisu bila tanpamu
Hinggaku tak bisa berpaling darimu

Cintaku telah berlabuh dijiwamu
Biarku rapatkan cintaku padamu
Berhenti selamanya dihatimu
Dan kan kukaramkan tuk selamanya
Hingga menyatu di dermaga Jiwamu

Demikian puisi dari saya yang berjudul Cintamu Bagaikan Candu yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Rabu, 24 Januari 2007

Khabarkan Padanya

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Jangan Ada Batas Ruang Waktu, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Khabarkan Padanya, selamat membacanya...

Selalu ku ukir kata cinta di dalam hatimu
Bahwa cintaku suci untukmu
Bawalah diriku selalu didalam mimpimu
Hanyalah untukmu…….

Malamku….
Bawalah cinta dan hatiku
Dan sampaikan pada dirinya
Bahwa aku begitu mencintainya

Anginku…
Bawalah nafas cintaku
Dan hembuskan pada dirinya
Bahwa aku sangat merindukanya

Bulanku….
Begitu indah dan terangnya cahayamu
Sinari hati dan jiwanya untuk cintaku
Terangi setiap langkahnya menuju cintaku

Bintangku…..
Begitu indah cahaya gemerlapmu
Tebarkan rasa cintaku dihatinya
Sadarkan dirinya akan cintaku
Abadi untuk selamanya

Demikian puisi dari saya yang berjudul Khabarkan Padanya yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Selasa, 23 Januari 2007

Jangan Ada Batas Ruang waktu

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Tanpamu, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Jangan Ada Batas Ruang Waktu, selamat membacanya...

Kasih….
Adakah waktu yang tak terbatas untukku….
Karena aku mau selalu bersamamu
Bersamamu selalu berbahagia…
Bersamamu selalu dengan cintamu
Bersamamu selalu terbang dengan cinta dan kasihku
Selalu bersamamu selamanya…

Karena….
Kaulah matahari dalam hidupku
Kaulah cahaya bulan dimalamku

Cintamu akan selalu kurindu…..
Dan tidak ada lagi batas ruang waktu bersamamu
Taukah dirimu bila aku tidak bisa jauh darimu…

Karena…
Aku ingin selalu ada disampingmu
Aku ingin selau dalam pelukmu…

Demikian puisi dari saya yang berjudul Jangan Ada Batas Ruang Waktu yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Senin, 22 Januari 2007

Tanpamu

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Kehadiranmu, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Tanpamu, selamat membacanya...

jarak dan wktu kni memisahkan kita
rindu dan penantian kini tiada bertepi
sunyi serta airmata mewarnai
hari-hari begitu hampa tanpa hadirmu
tiada lagi ke lihat senyummanismu
canadamu, marahmu, manjamu kurindu sekali
angin sampaikan rinduku padanya

malam panjang kulalui degan resah
bayanganmu kembali hadir disini
mengusik krinduaaaaaaaaaaaaaaan
mungkin dalam dinginnya malam menusuk kalbu
adakah kau dengar jeritan hatiku!!!!!
yang slalu n slalu memanggilmu

yang terbuai dalam jerat asmara

sayangku takkhan pernah pudar
cintaku tak khan pernah padam
rinduku tak khan pernah hilang
seiring waktu yang terus berlalu

Demikian puisi dari saya yang berjudul Tanpamu yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

kehadiranmu

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Sebuah Nama, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Kahadiranmu, selamat membacanya...

Kharismsmu terangi hatiku
kshmu tlah tmbuh di sanubariku
Ada airmata bhgia di sisimu
Sesalku knp br bertemu saat ini
jk memang saat ini kau untukku
kan kjga dan k sygi dikau
ya alloh
biar krskan kbhgiaan ini
jg "dia" dan jgn ambil dari sisiku
tanpanya hdpku sunyi dan tiada arti

Demikian puisi dari saya yang berjudul Kehadiranmu yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Minggu, 21 Januari 2007

Sebuah Nama

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Selamat Jalan Cintaku, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Sebuah Nama, selamat membacanya...

Derai airmata saksi nyata rinduku pdmu
Dilubuk hatiku yug terdalam terukir
" Sebuah namadgn indah"
Bila mentari tenggelam di ufuk barat
K tanya mana yg ksyg?
Aku bagai burung merindukan bulan
Ingin menggapaimu tapi tak sampai
Bayanganmu selalu menari2 d mataku
tp tak prnh kjmpa dirimu
tak mungkin kumiliki kshmu lgi
tak munkin dan tak mungkin lg
Sejuknya udara pagi hari
Panasnya mentari yg menyengat
Derasnya hujan dan kilat petir bersahutan
Dalamnya laut dan samudra]
Panasnya api yg membara
Hangatnya dekapan kasihbunda
tak kan mampu ilangkan rindu dan cintaku utkmu seporang

Demikian puisi dari saya yang berjudul Sebuah Nama yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Sabtu, 20 Januari 2007

Selamat Jalan Cintaku

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Cinta Ini Takkan Berubah, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Selamat Jalan Cintaku, selamat membacanya...

Dihati ini terukir namamu dgn kasih
Dimata ini masih tersimpan rindu
Diangan ini masih ingin jumpa
Di rumah ini masih terasa hadirmu
DITelinga ini msih terdengar janjimu
Di jln ini msh ada byangmu
Namun kini tinggal memori
Lama tiada kudengar beritamu
Kini kudengar berita yg bwtku pilu
kau pergi mnghadap "ilahi"
langit bagaikan runtuh saat itu
Prinsip memisahkan ksih yg ada
Maut memisahkan 2 hati yg berpadu]
Tak ada yg abadi di dunia ini
kini tinggalkan duka ,kenangan jg tangis pilu

Demikian puisi dari saya yang berjudul Selamat Jalan Cintaku yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Jumat, 19 Januari 2007

Cinta Ini Takkan Berubah

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Kisah Cintaku, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Cinta Ini Takkan Berubah, selamat membacanya...

Tuk mengucapkan selamat tinggal
Karena aku takkan pernah bisa
Melepasmu di gelapnya malam

Rasa yang begitu besar slalu disisiku
Ku tak mudah jatuh cinta
Coba kau rasakan perasaan ini
Akankah sama denganku?

Tempat ini begitu ramai
Namun ku tetap merasa sepi
Karna Kau tak menemaniku
Hanya bayangmu yang menghantuiku

Cintaku ini takkan pernah bisa berubah
Hanya untukmu
Seluruhnya kuserahkan padamu
Yang begitu menyayangimu hingga akhir penantianku

Demikian puisi dari saya yang berjudul Cinta Ini Takkan Berubah yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Kamis, 18 Januari 2007

Kisah Cintaku

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Oh, Baby.., kali ini saya akan menulis puisi berjudul Kisah Cintaku, selamat membacanya...

Suara yang slalu ada ditelingaku
Sama seperti dulu
Ketika kita masih bersama

Namun hari itu telah berubah
Kau hancurkan semua mimpku
Anganku, dan semua harapku
Kisah cinta ini tak berjalan sempurna

Ku ingin akhir yang bahagia
Tanpa ada badai yang menggangu
Namun semua itu hanyalah sebuah cerita
Yang tak pernah kulupa

Disepanjang perjalanan hidupku
Kan ku ingat slalu hari itu
MEngapa kau pergi tinggalkan aku
Berjalan sendirian.....???

Demikian puisi dari saya yang berjudul Kisah Cintaku yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Rabu, 17 Januari 2007

Oh, Baby..

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Bagaimana Bisa.., kali ini saya akan menulis puisi berjudul Oh, Baby.., selamat membacanya...

Apa yang harus ku lakukan?
Agar kau tau aku cinta kamu
Oh, Baby..
Kenapa kau langsung pergi?
Saat bertemu denganku
Aku sungguh tak tau

Oh Babe..
Beri tau aku..
Bagaimana jalani hari jika tanpamu
Baby, aku cinta kamu
Selama bersama tak pernah begini

Kesendirianku tanpamu
Membuatku jadi gila
Baby..
Kesepianku membunuhku pelan-pelan
Ku harus akui ku tak bisa tanpamu
Cintaku padamu terlanjur mendalam
Saat kau tinggalkan..
Aku pun merana..

Demikian puisi dari saya yang berjudul Oh, Baby.. yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Selasa, 16 Januari 2007

Bagaimana Bisa..

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Duhai Kekasihku, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Bagaimana Bisa.., selamat membacanya...

Saat ku telah begitu menikmati hari-hari
Bila bisa ku ingin waktu sejenak berhenti
Ku ingin memelukmu erat
Tak kan ku lepaskan lagi

Bagaimana bisa ku membiarkanmu berlalu
Di saat ku terlanjur jatuh hati padamu
Aku berdiri di sini menahan nafasku
Menunggumu mengubah keputusan itu
Bila ku bisa menghentikan waktu
Kau pasti tak jadi pergi

Ku tak tau apa salahku
Hingga kau memaksa untuk pergi
Kalau memang cintaku menyiksamu
Kau bilang saja padaku
Carikan cara untukku
Agar ku bisa berhenti mencintaimu
Karena aku sendiri sudah tak tau

Terlanjur jauh sudah ku jatuh hati padamu
Tak bisa berhenti mencintaimu
Aku harus bagaimana..??

Demikian puisi dari saya yang berjudul Bagaimana Bisa.. yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Senin, 15 Januari 2007

DUHAI KEKASIHKU

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Selamat Pagi Cinta, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Duhai Kekasihku, selamat membacanya...

Duhai Kekasihku …
Aku hanyalah insan lemah
Yang sering berbuat dosa
Pun sering menyesalinya
Namun slalu terulang lagi
Duhai Kekasihku …

Jikalau kami masih menyiakan waktu
Jika segunung dosa masih membumbung
Adakah ampunanMu kan menyambut?
Tuk menghadirkan cahaya kerinduan

Duhai Kekasihku …
Ingin kuterbang tinggi
Namun satu sayap tak kan mampu menapaki
Adakah sayap lain kan mengantarku
Menggapai RidhoMu nan hakiki

Duhai Kekasihku …
Biarlah diRamadhan ini masih kusendiri
Sekiranya ku masih diberi kesempatan
Menyempurnakan doa yang tertunda
Sampai tiba waktunya tuk melabuhkan hatiku

Demikian puisi dari saya yang berjudul Duhai Kekasihku yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Minggu, 14 Januari 2007

Selamat Pagi Cinta

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Madah Cinta Sebuah Koleksi Sendiri, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Selamat Pagi Cinta, selamat membacanya...

Udara yang diam begitu indah
Menghadirkan bola matahari
Dengan kemuning sinarnya
Aku teringat kamu

Terpuruk di sudut kamar
Menyanyi tanpa kata-kata
Rinduku menyulam pintalan doa
Tanpa lelah….

Untuk pagi mu yang indah
Selamat Pagi….

Demikian puisi dari saya yang berjudul Selamat Pagi Cinta yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Sabtu, 13 Januari 2007

Madah Cinta Sebuah Koleksi Sendiri

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Sang Pecinta, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Madah Cinta Sebuah Koleksi Sendiri, selamat membacanya...

Wahai sayang ku...!
Aku telah membeli sebuah istana untuk mu!

Lihatlah sayang….
Ditepian sana ada sebuah taman
Ada air pancuran
Engkau tentu gembira.

Maafkan aku sayang..!
Kerana telah menyakiti mu
dan aku merasa malu
di pancuran istana itu....
engkau boleh mencuci luka mu
Walaupun engkau dan aku sudah pun tahu
Bekas parutnya tidak pernah akan hilang
Sepuluh zaman dari sekarang!

Demikian puisi dari saya yang berjudul Madah Cinta Sebuah Koleksi Sendiri yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Jumat, 12 Januari 2007

SANG PECINTA

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Bagaimana kau akan tahu, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Sang Pencinta, selamat membacanya...

Para pecinta adalah orang-orang gila
Atau para pemabuk
Yang tak pernah ingat realitas
Dalam dirinya hanya ada satu harap
Berkhalwat dengan kekasih
Lisannya takka pernah lepasa dari ingat
Namun…
Kecemburuannya selalu menjajah
Menghancurkan semua ada
Entah…

Demikian puisi dari saya yang berjudul Sang Pencinta yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Kamis, 11 Januari 2007

Bagaimana kau akan tahu

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Ikrar, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Bagaimana kau akan tahu, selamat membacanya...

Bagaimana kau akan tahu
Segala perasaan yang membebaniku
Sedang jarak memisahkan aku denganmu

Bagaimana kau akan tahu
Bahwa aku disini begitu mengingatmu
Sedang kita tak pernah berkata.

Bagaimana kau akan tahu
Hatiku tak mampu berpaling
Sedang dirimu selalu merasa ragu

Bagaimana....

Demikian puisi dari saya yang berjudul Bagaimana kau akan tahu yang dapat saya sampaikan, Akhir Cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Rabu, 10 Januari 2007

IKRAR

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Puisi Penolakan Cinta, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Ikrar, selamat membacanya...

Mega bertebaran di langit jingga sore itu.
Senandung kata bernada terbawa angin
Yang menari di sela reranting.
Bersuara merdu bak perindu merindu.

Wajah manis duduk di altar ketermanguan.
Menikmati penantian dalam kesendirian.
Mencari asa yang masih tertinggal di antara realitas.
Mungkinkah harap itu menjadi nyata.
Wujudkan impian dalam khayal.

Bilakah dermaga hidup terlabuhi.
Menukar sunyi dalam kegaduhan.
Menghadirkan keriangan dalam keramaian.
Menjadikan senandung cinta dari pencinta
Lebih bermakna...

Tarian waktu yang tak terhenti.
Berkuasa membawa diri pada masa dan ruang kepastian.
Musim semi itu akhirnya terjemput.
Pijar-pijar bahagia bergelayut di taman sang pencinta.
Menyesakan dada hingga tak mampu berkata

Ikrar suci yang terlantun.
Menjadi saksi cinta abadi

Demikian puisi dari saya yang berjudul Ikrar yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Selasa, 09 Januari 2007

PUISI PENOLAKAN CINTA

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Sekuntum Mawar Muda, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Puisi Penolakan Cinta, selamat membacanya...

jangan salah kan cinta karna tak bersalah
jangan dera cinta bukan ia ingin terdera
salahkan luka yg engan pergi
salah kan ego diri yg tak bisa mencintai sepenuh hati
jalan yg kita lalui tak lewat disana tapi ada jalan yg lebih indah, abadi dan sederhana
hanya itu yg bisa kuberi kusalahkan diri tak mampu membalas kasih
kusalahkan diri mengapa tak mendamba saja padamu
tapi hati ini terlalu kecil utk menampung besarnya cintamu
maafkan aku yg telah punyai cinta sederhana sendiri
tapi takan kubiarkan engkau terbang dgn sayap tak terkepak penuh
aku disini tetap mendukung mu karna aku sahabat mu

Demikian puisi dari saya yang berjudul Puisi Penolakan Cinta yang dapat saya sampaikan, akhir cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Senin, 08 Januari 2007

Sekuntum Mawar Muda

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Wahai, Apakah itu Cinta, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Sekuntum Mawar Muda, selamat membacanya...

Jika aku menunggu mekarmu penuh
Akankah harummu mampu kurengkuh
Di sini --menanti, kuncupmu tumbuh
Sembari cemas ini tak jua mau luruh

Di bawah semburat putihmu nan teduh
Anganku mengembara mengkhayal jauh
Sepucuk kata terkulum, akankah jatuh
Di antara desah resah penuh kisruh

O mawar muda nan ayu bersahaja
Dalam panas mentari, elokmu menebarkan makna
Menepiskan duka, menghantarkan bahagia
Menarik segenap alam tuk hening memuja

Bagai bidadari, kau mewujud dalam kembang
Mengalirkan manis madu pada sejuta kumbang
Meski badai bertiup, kau tetap tegak tak tumbang
Ketegaranmu seakan mengapus ragu dan bimbang

Di penghujung musim berselimutkan mega,
Bermain-main engkau dengan angin kelana
Dan sang bayu terus saja nakal nekat menggoda
Malu-malu memuji indahmu, angin berkata

Sepoi-sepoi bercanda di antara kelopak lentik
Semilirnya menitipkan embun sepercik
Sebagai sajak rayuan yang lembut menggelitik
Padamu, mawar muda, O yang teramat cantik

Namun musim ini mesti segera berganti
Mengikuti kemana bintang gemintang menunjuk tinggi
Sang angin pergi, berjanji dalam diam tuk kembali
Meski masa depan tak memberi jawaban pasti

Jauh di sini, aku terus menorehkan rindu
Tentang sekuntum mawar di bawah langit biru
Dan aku hanya bisa menerawang membisu
Sebab waktu tak sedang berpihak padaku

Di suatu masa, saat aku kembali datang
Masihkah kau di sana, di hamparan padang
Tak terpetik, hidup bebas dengan riang
Menghirup cucuran hujan bersama ilalang

Dan jikalau akhirnya takdir kemudian mengijinkan
Kuundang kau ke tanahku di sebrang lautan
Kugenggam benihmu, kubawa pulang dalam hembusan
Kutanam, dan selamanya kurawat di tengah taman

Demikian puisi dari saya yang berjudul Sekuntum Mawar Muda yang dapat saya sampaikan, Akhir Cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Minggu, 07 Januari 2007

Wahai, Apakah itu Cinta?

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Kekasih Rinduku, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Wahai, Apakah itu Cinta, selamat membacanya...

Aku memandang nyalang, pada manusia lalu lalang
Kulihat, tanpa sedikitpun segan, mereka menggamitkan jemari tangan
Kata cinta menguar di angkasa, menghayutkan gemawan mega
Mangaburkan keindahan bintang gemintang, panji dan agungnya bentara
Namun di sini, berdiri aku dalam keraguan
Tak mengerti dan terus bertanya :
Apakah segalon cinta lebih manis ketimbang sececap cita?
Dan apakah bahagia terwujudi harus dengan dimiliki?
Dan apakah seorang pangeran hanya dapat menjadi raja,
Pabila mempersandingkan permaisuri di sisinya?

Dan tanya itu menggiringku masuk ke dalam labirin tua
Lorong pekat penuh lembap yang dindingnya berkeropeng dusta
Penuh tipu daya, tiap simpangannya menyesatkan pengelana
Aku ikuti setitik cahya, dan kulihat jawab di ujungnya

Aku bertanya lantang, “Wahai, apakah itu cinta?”
Kulihat sepasang muda-mudi bergelayutan mesra
Sang gadis tertawa mengikik, sang pemuda menggeliat laknat
Sahutnya, cinta adalah hari ini
Yang tergantikan segera oleh hari esok
Dia adalah kesenangan yang berkelindan selalu
Birahi yang terpuaskan, nikmat yang berseliweran
Aku tercenung, dan terus termenung
Jika cinta adalah pesta pora, lalu apa arti cerita Majnun
Cinta baginya adalah kisaran derita
Tetapi Majnun hanya tahu itu cinta, walau dia buta
Oh, betapa takdir cintanya berakhir nestapa

Aku berpaling dari mereka yang mencemooh nakal
Lalu aku pergi menuju ujung lain lorong teka-teki
Kuikuti suara-suara merdu, tawa, dan musik syahdu
Walau gelap pekat, suara itu menuntunku pasti
Dan akhirnya kulihat panggung megah berdiri kokoh
Dipenuhi penyair dan pujangga sepanjang masa

Dadaku serasa bergolak, aku menyeruak dan berteriak, “Wahai apakah itu cinta?”
Seorang pujangga menoleh, berdiri, dan menjawab panggilanku lalu mulai bersyair,
Cinta adalah roman tanpa batas
Inspirasi yang takkan mati; Api yang takkan padam
Yang geloranya membuatmu remuk redam
Tapi, bagai kecanduan, kau akan terus menyesapnya
Membuatmu merasa terbang menuju menuju mentari yang menyala perkasa
Sekali lagi, keraguan menyelinap dan membisik
Mestikah begitu, sebab kulihat nyala sangat redup
Menyambangi jalinan pernikahan yang suci
Gairah sejoli telah berakhir, tapi tidak memupus ikatannya
Tapi mereka masih menyebutnya cinta
Walau madunya telah habis, Sang kumbang masih hinggap di atas kembang

Aku melengos tak puas, dan berjalan tak tahu ke mana
Kususuri lorong berliku, begitu panjang jalanan, begitu terjal undakan
Dan pada satu tangganya, kulihat seorang pengemis renta mengharap derma
Dia berkata, “berikanlah milikmu yang terbaik, dan kusampaikan kebijaksanaanku”
Aku sebenarnya tak ingin percaya, tapi kakiku terlalu letih mencari jawab
Kuulurkan sebongkah batu mirah sembari bertanya, “Wahai, apakah itu cinta?”

Si pengemis diam dalam takzim, dan menjawab,
Cinta adalah menghamba tanpa bertanya
Ketaatan tanpa memerlukan jawaban
Kau memuja, dan menjadikan dirimu budak dengan sukarela
Kata-kata cinta adalah perintah yang tiada terbantah
Aku terpekur dan tak henti berpikir
Jika cinta merupakan penghambaan, lalu apa arti cinta Ilahi?
Dia yang menurunkan hujan, dan lebih agung dari apapun jua
Dia yang memberikan rizki kepada orang paling durjana sekalipun
Dia yang mencintai makhluk-Nya, dan tak memerlukan apapun dari makhluk-Nya

Aku merasa rugi atas permata yang terbuang percuma
Ini bukanlah kebijaksanaan; melainkan kedunguan!
Cinta si pengemis selamanya menjadikan dirinya pengemis
Yang mengiba, meminta, dan mengharap sejumput kasih
Jika ini dinamakan cinta, maka terkutuklah kata cinta!
Aku muak atas pencarian ini, lalu memutuskan keluar
Labirin tua tak lagi mengurungku, dan bau laut seakan memanggilku
Ini adalah aroma kebebasan yang menarik para pemberani
Dan seperti cerita lama, aku berlayar menuju samudera berombak, –sendiri
Angin kencang membantu lajuku, dan kapalku menuju horizon di tapal batas
Mencari dunia baru untuk ditaklukkan
Di ujung dek aku berteriak penuh kegembiraan
Walau kegembiraan itu kadang dibayar oleh rasa hampa di tengah lautan
Oh, tahun-tahun berselang; musim-musim berganti datang
Waktu-penuh-kenangan yang berkandung duka dan suka
Namun, pada suatu hari yang mengejutkan
Badai datang menenggelamkan apa yang tersisa
Aku lihat puing-puing yang karam, dan onggokan
Sementara aku hanyut ditemani tongkang yang terombang-ambing
Entah mengantarkanku ke mana

Di suatu tempat, saat aku membuka mataku
Aku rasai pasir lembut yang harum baunya
Dan riak ombak bermain-main di sekujur tubuhku
Apakah ini tanah orang- orang mati, ataukah aku masih hidup?
Oh, betapa hausnya aku…seteguk air akan mengobatiku
Dan, aku lihat sesosok datang mendekat
Sorot matanya menatapku lekat
Lalu menuangkan seteguk air pada bibirku yang kekeringan sangat
Pandanganku terasa kabur, dan dunia terasa berputar begitu cepat
Aku berharap dia adalah malaikat tak bersayap yang memberikan jawab
Aku merasa maut sebentar lagi menjemput,
Jadi tak ada salahnya bertanya, toh rasa malu akan terbawa lalu
Setelah sekian lama, sekali lagi aku bertanya, “Wahai, apakah itu cinta?”

Dia termangu,dan hanya tersenyum
Untuk menenangkan jiwaku yang sekarat, dia menatapku lembut
Dan kata-kata bagai menetes dari mulutnya
Kata-kata serasa madu yang manisnya teringat selalu, Jawabnya :
Cinta bukanlah benda untuk dimiliki
Tetapi tindakan untuk diperjuangkan
Cinta adalah kebaikan tanpa imbalan
Pernahkah mentari bertanya padamu atas sinarnya yang terang
Dan pernahkah pepohonan meminta jawaban atas keteduhannya
Jika kau memberikan segelas air pada orang asing,
Dan dia tak berhutang padamu apapun
Itulah cinta.
Bagaikan petani, kau menanam benihnya
Lalu orang lain memakan buahnya, menghilangkan rasa laparnya
Tetap ingatlah, cinta adalah pilihan hatimu
Bukan keterpaksaan dari rasa takut
Sebab cinta tidak pernah membuatmu merasa kehilangan
Dia terus membuat hatimu merasa kaya
Namun, sungguh dunia telah tercerai berai,
Dan manusia menjadi tersesat oleh makna cinta
Tergelincir keserakahan, cinta menjadi memabukkan
Untuk memiliki, bukannya memberikan
Untuk menguasai, bukannya mengasihi
Jika cinta tinggallah nafsu diri belaka
Yang tersisa hanyalah kerusakan semata
Tiada peduli sesama; Semuanya mengagungkan diri jua
Orang menamakannya cinta; tapi itu hanyalah dusta

Hari itu, aku tahu
Bahwa perjalananku bukannya berakhir,
Tetapi baru saja dimulai

Lalu aku mengatup mata
Dan mulai mendoa
Untuk satu pilihan kata di hati.

Demikian puisi dari saya yang berjudul Wahai, Apakah itu Cinta? yang dapat saya sampaikan, Akhir Cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Sabtu, 06 Januari 2007

Kekasih Rinduku

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Setetes Air Mata, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Kekasih Rinduku, selamat membacanya...

wahai malam..........
jangan kau redupkan sinar dihatinya
tuk slalu menjadi cahaya cinta dihatiku
ungkap segala gundah dan resah dalam jiwa
mekarkan bunga-bunga kerinduan dalam asmara

wahai sepi.........
jangan kau sembunyikan cintanya dariku
karna yang kuharap besar sayangnya kepadaku
bangunkan rindu yang resah dalam kalbu
usik lamunan di gelap asa yang tak mengaku

wahai dingin........
jangan kau bekukan kerinduan di antara kami
karna dia slalu hadir dalam mimpi-mimpi
getarkan dawai-dawai cinta dalam hati
nyanyikan desir angin di tiap sudut sepi

wahai kekasih......
berikan aku setangkai kelembutan jiwa
tuk mampu ungkap tirai-tirai asa tersisa
sampaikan ungkap jiwa dalam relung-relung rindu
kepadamu..........
wahai kekasih rinduku.......

Demikian puisi dari saya yang berjudul Kekasih Rinduku yang dapat saya sampaikan, Akhir Cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Jumat, 05 Januari 2007

Setetes Air Mata

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Cubit Tanpa Asmara, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Setetes Air Mata, selamat membacanya...

tanpa kusadari
air mataku meneteskan asa
cinta ini memang misteri
tak satupun yang menerti
kcuali, gumpalan hati yang suci
ah... kataku
kutatap atap langitMu
yang mengurung cakrawala
tanpa batas laksana swasa
duh gusti.....
aku nggak ngerti kemana..?
harus kemana kudapati
tembok mengurungku , dan menhimpit
sesak,...dan pengap....
degup jantung kian mengeras dan cepat
secepat hari berganti waktu
waktu berganti tahun
pusing ......

Demikian puisi dari saya yang berjudul Setetes Air Mata yang dapat saya sampaikan, Akhir Cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Kamis, 04 Januari 2007

Cubit Tanpa Asmara

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Jawaban Waktu, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Cubit Tanpa Asmara, selamat membacanya...

Terukirkan batu…pualam…
Berceritakan…burung terbang…
Seperti….aku melayang dalam sangkar
Sebatas rendah saja aku bertengger

Dahan kayu yang terpotong tanpa cabang
Di sana aku bersimpuh lelah
Tak bisa keluar dari jerembabnya fana
Terkekang tanpa daya…
Amarah pun seraya sirna tanpa seberkas kata

Begitu lenyaplah sudah yang bersemayam di hati…
Tanpa cinta lagi
Aku bernafas…
Tanpa hingar bingar dunia lagi
Aku…menatap lemas
Tanpa berkelana jauh
Aku mencari…
Tak tersisa sekedar puing saja
Haus akan isyarat cinta yang gersang…

Berapa kilo harus didaki tanpa tali…
Melewati tebing curam ditelan oleh panasnya mentari…
Seberapa aku harus percaya pada…bisik cinta…
Yang aku tahu hanya sekedar dusta…

Tak bisa ku lihat…bagian belakang dari kepalaku…
Tak bisa ku julurkan satu tangan untuk melingkar di perutku…
Kedua mataku tak bisa melirik yang ada di lain tempat…
Kecuali sebatas pandanganku…

Hanya yakinku padamu…
Hanya kepekaan dalam batinku…
Hanya rindang dan subur cinta…bersemayam
Tapi aku tak memilikinya lagi…
Lenyap sudah yang ku genggam
Menembus sangkar…
Sangkar ini…membentengiku…
Tak kan bisa kuraih lagi

Demikian puisi dari saya yang berjudul Cubit Tanpa Asmara yang dapat saya sampaikan, Akhir Certita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke Kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis di blog ini.

Baca Selengkapnya ...

Rabu, 03 Januari 2007

Jawaban Waktu

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Kenangan, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Jawaban Waktu, selamat membacanya...

Ragaku yang terduduk dalam lamunku kini
tiada menorehkan senyuman abadi lagi
Hatiku yang telah kau iris dengan luka dalam
hingga tertembus jantung ini kini tiada menangis lagi
Yang terekam manis sekarang hanyalah status palsu yang selalu kujunjung tinggi pada tiap pemerhatiku
Aku tersesat pada hatiku sendiri karena kerelaan akan melepasmu pergi tuk menebus segala dosamu padaku
Namun saat akan ku cari jalan keluar
mengapa terjadi pesimpangan yang tiap artinya berbeda akan hatiku?
Suatau masa depan cerah tanpa dirinya
atau hanya hidup dalam kesalahan yang selalu membekas di hati
Dalam kebimbangan raga dan pikiranku
yang selalu tertuju pada sisi terburuk,
cahaya jalan penerangNya perlahan mulai mampu menerangi jalanku
Walau sampai sekarangpun ku hanya mampu berharap,kini ku hanya bisa menjalankannya sambil menunggu jawaban waktu

Demikian puisi dari saya yang berjudul Jawaban Waktu yang dapat saya samapikan, Akhir Cerita semoga anda senang berkunjung di kumpulan puisi, dan saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada anda yang sudah membacanya.

Baca Selengkapnya ...

Selasa, 02 Januari 2007

Kenangan

Pada tulisan puisi saya sebelumnya, saya menulis puisi berjudul Akhir Cerita, kali ini saya akan menulis puisi berjudul Kenangan, selamat membaca....

kenangan . . .
yang teringat hanya canda dan kesedihan
dalam gelap hati aku menangis
mengenangpun tak jadi arti
semua yang telah terjadi
takkan kembali

kenangan . . .
kan tercipta bila kekasih pergi
tuk selamanya
bisikan hati yang tersimpan dalam bayangan telah jadi bintang
kali ini ku takkan biarkan ia terjatuh atau menangis

Demikian puisi dari saya tentang kenangan yang dapat saya sampaikan, Akhir Cerita semoga anda tidak bosan untuk berkunjung ke kumpulan puisi, karena akan banyak puisi keren tertulis disini.

Baca Selengkapnya ...

Senin, 01 Januari 2007

Akhir Cerita

_bintang yang ku tunjuk
cahayanya perlahan berubah kelam
hancur jatuh berantakan
padahal belum sempat ku utaraka sajak-sajak cinta yang tercipta karenanya

_taman langit seolah suram
petang tak benderang tak membuat hatiku berteman.,

_bintang hati telah lebur terganti
namun tiada arti
sajak ku suram tak ada setitik terang

_mungkin inikah akhir cerita cinta di tengah malam terhias purnama menyatu dalam angin melantun pilu

_purnama itu terluka,bercucur air mata di tahan dengan senyum sayup merekat dengan cinta dalam pertemuan di iringi sepatah kata

“ini yang terbaik” bisikmu

_daun menari sendu angin melantun pilu perpisahan memang harus tercipta

_malam merapat pulang
di tengah sesal jalan ku kini terkikis kelam.

"Pada postingan saya di bolg kumpulan puisi nantinya, akan banyak puisi-puisi mulai yang sedih sampai yang senang, dari yang buat orang tua sampai buat anak-anak dan manulapun ada, jadi ikuti terus kumpulan puisi ya, kumpulan puisi didukung oleh blog telekomunikasi dan saya sering posting di blog tersebut, bagi yang penasaran silahkan dilihat saja. Dan Akhir cerita untuk kumpulan puisi bagaimana ya...? apakah akan mendapat peringkat baik di google atau peringkat buruk? wah kalau itu saya sendiri juga gak tau tuh....

Baca Selengkapnya ...